Lombok Tengah-Ampenanpost.com. Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) cabang Lombok Tengah mengecam keras status yang diunggah oleh sebuah akun FB bernama Ni Putu Rediyanti Shinta di Facebook.
Ketua Umun HMI cabang Lombok Tengah Lalu Habibi saat ditemui Ampenanpost.com,11/5/21. Mengatakan secara tegas mengecam postingan pemilik akun tersebut, dikarenakan memancing
HMI Loteng, Mengutuk Keras Pemilik Akun FB Ni Putu Rediyanti Shinta
banyak komentar yang menunjukkan ketidaksukaan dan olok-olok kepada figur ulama tertentu,”terutama kepada Almarhum Ustadz Tengku Zulkarnain yang baru saja meninggal dunia dan Habib Rizieq Shihab, sehingga menyebabkan kegaduhan dan retaknya kerukunan antar umat beragama,”ucapnya
HMI Loteng, Mengutuk Keras Pemilik Akun FB Ni Putu Rediyanti Shinta
Tentunya hal ini tidak baik bagi kita semua yang seharusnya menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila, yang menjadi landasannya dalam konteks hubungan sebagai anak bangsa yang berbeda suku agama dan budaya.”sebab umat Islam dimanapum pasti akan bereaksi ketika ada ulama mereka dilecehkan oleh siapapun, Dan itu tidak akan baik bagi persatuan dan kesatuan, serta pasti akan merusak kerukunan antar umat beragama yang dijaga selama ini,”tegas. Lalu Habibi
HMI Loteng, Mengutuk Keras Pemilik Akun FB Ni Putu Rediyanti Shinta
Baginya (HMI cabang Lombok Tengah), akan tetap memberikan sikap pembelaan kepada siapapun Ulama, lebih khusus kepada Alm. Ust Teuku Zulkarnain yang baru saja meninggal dunia.”dari keyakinan tinjauan hukum kami ada delik dan unsur pidananya, insyaAllah besok (Rabo, 12 Mei 2021) kami bersama pengurus HMI cabang Mataram akan bersama-sama untuk melaporkan itu”.imbuh Habibi
HMI Loteng, Mengutuk Keras Pemilik Akun FB Ni Putu Rediyanti Shinta
Kemudian terkait permohonan maaf yg dilayangkan oknum tersebut di media sosial, menurutnya sebagai muslim dan secara hubungan kemanusiaan tetap kita maafkan, akan tetapi proses hukum tetap kita akan laporkan dan kawal.”selanjutnya kami berharap jangan sampai adalagi oknum-oknum yang bermain-main walaupun itu di media sosial, karena pasti akan menimbulkan isu SARA tentunya ini tidak baik untuk keberlangsungan bermasyarakat dan bernegara”.pungkasnya(E011)